BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Permasalahan
Sebagian
besar mahasiswa sekarang telah menggantungkan hidup mereka pada alat-alat
elektronik seperti smartphone, tablet, ipad, laptop atau lebih biasa disebut
dengan gadget. Mereka menggantungkan hidup mereka pada gadget dengan berbagai
alasan seperti membantu mengerjakan tugas, mencari ilmu pengetahuan, mencari
sumber bacaan, mengikuti perkembangan, dll. Namun tanpa mereka sadari,
ketergantungan terhadap gadget yang mereka anggap sebagai penunjang studi
mereka ataupun sebagai pengikut perkembangan mereka malah dapat menjadi
penghambat bagi studi mereka jika tidak digunakan sesuai dengan fungsi yang
sebenarnya dan dengan bijaksana.
Kecenderungan
penyalahgunaan terhadap gadget dapat terlihat dari hal yang paling sederhana
seperti pada mahasiswa yang bergantung pada LCD dan Laptop pada saat
presentasi. Mereka berfikir bahwa presentasi tanpa LCD dan Laptop merupakan
presentasi yang gagal. Padahal tanpa mereka sadari sebenarnya pada saat
mempersiapkan presentasi, mereka lebih cenderung untuk membuat powerpoint yang indah untuk membuat audience tertarik daripada memikirkan
presentasi yang sesuai dengan materi. Padahal pada kenyataannya presentasi yang
dapat tersampaikan dengan baik kepada audience
adalah tergantung pada cara pembawaan dan tergantung dengan teknik-teknik
presentasi yang digunakan, yang tentu saja harus baik pula.
Kecenderungan
penyalahgunaan terhadap gadget juga terlihat pada mahasiswa yang tidak pernah
bisa terlepas dari gadget mereka terlebih seperti smartphone dan atau
tablet/ipad. Sangat lazim kita temui mahasiswa yang selalu membawa tablet atau
smartphone di tangan mereka, bahkan pada saat kuliah. Karena memang teknologi
jaman sekarang yang sangat canggih, semua informasi dan hal-hal yang berbau
update bahkan yang mampu menjangkau seluruh dunia pun dapat diakses hanya
melalui smartphone atau tablet, sehingga sangat riskan untuk disalahgunakan.
Seperti misalnya tablet atau laptop yang diperbolehkan pada saat perkuliahan
yang memang untuk keperluan kuliah, namun terkadang disalahgunakan oleh beberapa
mahasiswa untuk online keperluan pribadi.
Karena adanya gadget yang disalahgunakan
justru akan semakin memanjakan mahasiswa untuk melakukan tugas perkuliahan
mereka dan juga akan cenderung membatasi kreativitas yang mereka lakukan.
Penulis mengangap mahasiswa saat ini sangat dimanjakan oleh teknologi jaman
sekarang yang begitu canggihnya seperti
adanya fasilitas e-book yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun dengan
menggunakan tablet atau ipad yang membuat mahasiswa semakin malas untuk datang
ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku, padahal banyak sekali buku lama
yang tidak kita temukan di e-book yang mungkin dapat menjadi bahan referensi
yang baik dan lebih berkualitas bagi mereka, sehingga mereka tidak hanya
berkutat pada buku-buku yang didapatkan melalui e-book saja.
Selain itu
penyalahgunaan terhadap gadget juga berpengaruh pada sikap mahasiswa yang akan
cenderung menjadi pemalas. Mahasiswa yang terbiasa menggunakan gadget hanya
untuk games atau online saja misalnya, di dalam diri mereka hanya akan tertanam
jiwa pemalas dan sulit untuk berkembang. Mahasiswa yang seperti itu akan
cenderung untuk memilih game atau online daripada mengikuti kuliah dan akhirnya
nilai mereka tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Gadget akan sangat berpengaruh
karena gadget menjadi sarana yang sangat mudah untuk mengakses kecanduan games
atau online mereka yang kurang mendatangkan manfaat. Sikap pemalas juga akan
muncul pada mahasiswa yang menggunakan kesenangan-kesenangan dari bentuk-bentuk
gadget lain seperti ipod, mp4, mp3 secara berlebihan. Gadget tersebut akan dirasa
bagi beberapa mahasiswa dapat membantu menghilangkan rasa bosan dan dapat
menghibur mereka, namun terkadang mahasiswa cenderung menggunakan barang-barang
tersebut secara berlebihan sehingga mereka menjadi malas untuk melaksanakan
kewajiban mereka karena memiliki anggapan bahwa fitur-fitur yang diberikan
gadget lebih menarik dan sayang untuk dilewatkan daripada mengerjakan kewajiban
mereka.
Gadget kini
sangat mudah untuk didapatkan dan karena banyaknya minat dan permintaan, harga
gadgetpun menjadi sangat bervariasi dan tentunya sangat terjangkau. Seperti
contohnya smartphone yang dapat dibeli dengan kisaran harga satu juta rupiah,
dengan harga yang terjangkau seperti itu konsumen dapat menikmati fitur yang
canggih dan tentunya dapat mengakses informasi yang luas. Dan untuk mendapatkan
berbagai macam gadgetpun tidak perlu susah mencari, hanya datang ke toko
elektronik maka sudah akan mendapatan gadget yang diinginkan. Dengan berbagai
kemudahan seperti itulah tingkat konsumerisme gadget semakin meningkat,
terlebih dikalangan mahasiswa. Mahasiswa adalah masa-masa kritis dimana sarana
untuk mengakses internet atau informasi sangat diperlukan namun sebagian juga
ada yang mengkonsumsi gadget hanya sebagai ajang prestis atau pamer belaka.
Bagi para
mahasiswa, gadget sudah mejadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Hal
ini dkarenakan oleh kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Aktivitas mahasiswa yang
cukup padat membuat mereka cenderung untuk memiliki gadget untuk membantu
aktivitas mereka. Hal ini secara tidak lagsung jelas mengakibatkan permintaan
terhadap gadget seperti laptop, tablet, maupun smartphone tadi meningkat.
Akan tetapi
faktanya adalah kehadiran berbagai jenis gadget seperti smartphone dan
tablet/ipad ternyata belum bisa menggeser posisi laptop dari hati kalangan
mahasiswa. Bahkan baru-baru ini, hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa
laptop masih menjadi benda favorit dikalangan mahasiswa. Menurut Deloitte, sebuah perusahaan riset pasar
yang cukup terkenal, pihaknya menyatakan bahwa Personal Computer (PC) masih
menjadi favorit di tempat-tempat tetentu. Laptop yang termasuk ke dalam
kategori PC ternyata masih populer di lingkungan perguruan tinggi ketimbang
tablet/ipad. Menurut salah satu staff dari Deloitte,
Brent Schoenbau, pihaknya menyatakan bahwa tablet menjadi mubazir bagi
kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan biasanya mahasiswa mempunyai smartphone
disamping laptop sebagai gadget utama. Berdasarkan survey Deloitte, jumlah mahasiswa yag mempunyai sebuah PC mencapai angka
82%, sedangkan 82% diantaranya mempunyai smartphone. Namun, jumlah pemilik
tablet hanya sekedar 18%. Sedangkan mahasiswa yang memiliki semua gadget
tersebut lebih suka menggunakan PC daripada tablet. Tablet lebih sering dipakai
dbandingkan PC ketika mereka bepergian.
Berbagai gadget
yang ada memang memiliki berbagai keunggulan dan fungsi masing-masing. Seperti
laptop misalnya, keunggulan dan fungsinya sebenarnya adalah untuk membantu
mengerjakan tugas skripsi, makalah atau paper, powerpoint, ecxel, dsb
dikalangan mahasiswa. Sedangkan tablet/ipad, keunggulan dan fungsinya lebih
kepada untuk games atau online dan juga mencari informasi secara lebih instan.
Dan smartphone, fungsi dan keunggulannya lebih untuk komunikasi, online, dan
juga bisa untuk mencari sumber informasi lewat google atau wikipedia. Namun
mahasiswa sekarang lebih senang mencampurkan fungsi dari berbagai gadget
tersebut menjadi satu, alhasil terjadi penyalahgunaan fungsi dari gadget
tersebut.
Pada mahasiswa
yang telah kecanduan akan gadget dan menyalahgunakan fungsinya, biasanya
mahasiswa tersebut terobsesi untuk menggunakan gadget setiap waktu. Berdasarkan
penelitian Richard Balding, seorang
psikolog di Departmen of Psychology
University of Worcester, salah satu gadget yakni ponsel cerdas atau
smartphone makin sering digunakan untuk membantu orang tetap bersentuhan dengan
berbagai aspek kehidupan mereka. Dan sebenarnya, kecanduan tersebut malah
menimbulkan stress. Kecanduan gadget ini berdampak pada kesehatan mata.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jeffrey
R. Anshel, pendiri Coorporate Vision
Consulting sekaligus President Director Ocular Nutrition Society, rata-rata
pengguna gadget rela menghabiskan waktu berjam-jam bahkan hingga berhari-hari
untuk berinteraksi dengan gadget tersebut.
Namun bagi
mahasiswa yang meggunakan gadget mereka sesuai dengan fungsinya dan dalam porsi
yang benar, gadget akan menjadi sangat membantu dalam mengerjakan tugas dan
aktivitas mereka. Gadget hanya sekedar menjadi alat pembantu mencari sumber
informasi bagi mereka, dan masih tetap menjalankan kewajiban dari leluhur yakni
membaca. Gadget akan berfungsi dengan benar apabila digunakan secara benar, dan
gadget akan berdampak negatif jika digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai
dengan porsinya.
1.2
Alasan
Pemilihan Judul
Penulis
merasa tertarik untuk memilih judul “Pengaruh Penggunaan Gadget dikalangan
Mahasiswa” karena penulis menganggap bahwa sebagian besar mahasiswa saat ini
hidupnya bergantung pada teknologi jaman sekarang yang disebut dengan gadget.
Penulis merasa bahwa mahasiswa kini sangat dimanjakan dengan gadget dan dengan
segala macam kecanggihannya, oleh karena itu penggunaan terhadap gadget kian
dipersalahgunakan. Gadget yang seharusnya hanya menjadi alat pendamping dalam
memperoleh informasi secara lebih luas kini beralih fungsi menjadi pedoman
hidup para mahasiswa karena kecanggihannya yang dapat menjangkau higga ke
seluruh dunia. Alasan penulis memilih judul tersebut juga karena penulis ingin
mengetahui secara lebih dalam mengenai seberapa besar pengaruh gadget
dikalangan mahasiswa, baik di bidang studi maupun non studi. Penulis juga ingin
megetahui lebih dalam mengenai dampak positif maupun negatif dari penggunaa
gadget yang berlebihan dikalangan mahasiswa. Hal tersebut sangat penting
diketahui oleh mahasiswa agar mahasiswa mampu mengatur pola kehidupannya baik
di bidang studi maupun non studi dengan teknologi yang semakin berkembang
seperti sekarang ini. Dan yang terakhir dalam makalah ini penulis ingin
menyampaikan pesan kepada teman-teman mahasiswa bahwa alangkah baiknya bila
kita mampu mengontrol penggunaan dari gadget agar hidup kita tidak serba instan
dan selalu bergantung pada kecanggihan gadget, karena masih banyak hal-hal
positif dan luas yang dapat kita lakukan untuk memperoleh hal-hal baru di luar
sana.
1.3
Tujuan
dan Sasaran Penelitian
Dalam makalah ini penulis memiliki tujuan untuk :
1.
Mengetahui
pengaruh penggunaan gadget terhadap gaya hidup dan perilaku mahasiswa.
2.
Mengetahui
dampak positif maupun negatif dari penggunaan gadget dikalangan mahasiswa.
3.
Mengetahui
seberapa penting penggunaan atau konsumerisme gadget bagi kehidupan mahasiswa
Sasaran penelitian di dalam makalah
ini adalah :
Mahasiswa
dan mahasiswi baik dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta
yang merupakan pengguna gadget yang berlokasi di Yogyakarta.
1.4
Kerangka
Dasar Teori
Gadget atau yang dapat disebut dalam
isitilah gizmoz adalah sebuah benda
(alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang memiliki fungsi khusus,
tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Jadi
gadget merupakan perkembangan dari teknologi. Perkembangan teknologi itu sendiri memunculkan
berbagai teori yang berhubungan satu sama lain. Penulis mengambil beberapa
teori yang berhubungan dengan teknologi dan gadget. Yang pertama adalah teori
Difusi Inovasi. Difusi
inovasi merupakan sebuah teori tentang bagaimana suatu ide dan teknologi baru
tersebar dalam suatu kebudayaan. Dalam bukunya yang berjudul Diffusion of
Innovations, Everett Rogers mendefinisikan bahwa difusi sebagai sebuah proses
di mana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka
waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial. Dalam hal ini penulis mengasumsikan
bahwa teori difusi inovasi erat kaitannya dengan perkembangan teknologi, karena
dari ide-ide atau inovasi akan muncul berbagai kecanggihan teknologi baru dan
akhirnya melahirkan gadget-gadget yang bertambah kecanggihannya seiring dengan
berjalannya waktu.
Yang kedua adalah Teori Media System
Depedency. Teori ini
disebut juga sebagai teori ketergantungan media. Teori ini menjelaskan bahwa
ketergantungan individu akan timbul ketika individu tersebut telah memenuhi
informasi melalui media yang dimilikinya. Individu tersebut dapat memenuhi
kebutuhan informasinya melalui gadget. Oleh karena itu, gadget telah menjadi
kebutuhan primer bagi individu. Dari teori ini penulis mengasumsikan bahwa
setiap individu termasuk mahasiswa memiliki ketergantungan terhadap hal-hal
yang baru dan informasi-informasi yang terkini. Para mahasiswa tentunya akan
mencari media yang semakin canggih untuk mempermudah dalam memperoleh informasi
yang dibutuhkan. Dan gadget-gadget itulah yang dapat membantu mereka dengan
sangat mudah. Kecanggihan dari gadget seperti smartphone, tablet, laptop akan
membuat tingkat ketergantungan dan kecanduan penggunaannya semakin meningkat
bila tidak dapat dikontrol dengan baik.
Dan
yang ketiga adalah Teori Uses and Gratification. Teori ini disebut sebagai
teori penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Penjelasan mengenai teori ini adalah
masing-masing individu sebagai pemegang peran dalam penentu pemilihan pesan dan
juga media. Keaktifan individu tersebut dalam memilih media yang diinginkan,
menyebabkan kebutuhan akan informasi sudah jelas akan terpenuhi. Di samping
itu, teori ini juga terdapat kekurangan yang ditemukan oleh beberapa pakar,
teori ini terlalu membesar-besarkan peran individu sebagai pengguna media dalam
memilih media. Dari teori ini penulis dapat mengatakan bahwa setiap individu
termasuk mahasiswa selalu ingin memenuhi kebutuhan mereka, yang dalam hal ini
adalah kebutuhan pesan dan media. Telah dikatakan sebelumnya bahwa media yang
selalu digunakan mahasiswa untuk memperoleh informasi seluas-luasnya adalah
gadget. Di dalam teori ini media (gadget) telah menjadi kebutuhan sendiri bagi tiap
individu, maka tak heran bila gadget kian lama kian disalahgunakan
penggunaannya karena tidak terkontrol dengan baik.
1.5
Hipotesis
Diduga
terdapat pengaruh yang signifkan antara pengaruh penggunaan gadget terhadap
gaya hidup dan perilaku mahasiswa, maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
tingkat penggunaan gadget dikalangan mahasiswa maka akan semakin tinggi pula
tingkat ketergantungan dalam perilaku mahasiswa di dalam kehidupannya.
ass mbak fatul,. tulisan ny keren ni mbak, menarik bnget.. jdi pngin berbagi sma mbak soal msalah ini,. tlong d review y mbak,. trima kasih,. slm anak ft,. :)
BalasHapusassalammualaikum mbak,, boleh minta laporannya ga mbak? all bab .. buat referensi nih mbak ^_^ hihii
BalasHapuskebetulan saya juga tertarik untuk meneliti tentang ketergantungan mahasiswa akanhal ini.
BalasHapusAss...
BalasHapusBoleh minta laporan nya ga mbak? Buat referensi nih mbak.